#Hipertensi


Mudah! Begini Cara Mengukur Tekanan Darah dengan Cepat

Tekanan darah adalah angka yang menunjukkan seberapa kuat jantung memompa darah dari arteri. Pengukuran tekanan darah dilakukan untuk mengecek tensi darah berada di angka normal ataukah tidak. Tekanan darah normal adalah 120 mmHg, atau ketika sistolik berada di angka 120 atau lebih rendah, sedangkan diastolik sama atau lebih rendah dari 80. Mengukur tekanan darah (hipertensi) umumnya dengan sfigmomanometer lengkap dengan komponen manset, alat pompa. Mansetnya (berukuran standar) dilingkarkan pada lengan atas dan kemudian diisi dengan udara yang cukup untuk menekan arteri. Suara denyutan yang terdengar pertama kali adalah tekanan darah sistolik, lalu saat suara denyut tidak terdengar lagi disebut tekanan darah diastolik.

Hubungan Erat Hipertensi dan Gagal Ginjal

Hipertensi adalah penyakit yang telah dinyatakan sebagai penyebab kerusakan seluruh organ tubuh, termasuk ginjal. Jadi jika ditanya, apa ada hubungan antara hipertensi dan gagal ginjal? Jawabnya: betul-betul sangat berhubungan. Hipertensi menjadi salah satu penyebab terjadinya gagal ginjal kronis (GGK). Seiring berjalannya waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah hingga ke seluruh tubuh, termasuk pembuluh darah ginjal. Ginjal menjadi menebal dan kaku (atherosclerosis), sehingga suplai darah ke ginjal berkurang.

Hipertensi Pada Lansia: ISH, Faktor Risiko, Penanganan

Lansia adalah golongan orang lanjut usia dengan usia di atas 60 tahun. Menurut data statistik 2019, Jumlah lansia di Indonesia mencapai sekitar 25 juta jiwa. Pada usia ini, lebih separuh dari populasinya mempunyai tekanan darah yang lebih dari normal. Hal ini yang mempermudah terjadinya risiko penyakit jantung pembuluh darah, termasuk utamanya otak dan ginjal.  Kenaikan tekanan darah pada orang tua dipandang sebagai konsekuensi dari proses penuaan. Sementara itu, yang dimaksud dengan hipertensi pada lansia adalah: seseorang dengan usia lebih dari 60 tahun yang mempunyai tekanan darah sistolik konsisten tinggi (140 mmHg atau lebih) dengan tekanan diastolik dalam batas normal (lebih rendah dari 85 mmHg). Kondisi ini umum disebut isolated systolik hypertension (ISH).

Ketahui Faktor Risiko Hipertensi yang Sering Diabaikan

Angka kasus hipertensi Indonesia menyumbang besar kepada peningkatan hipertensi secara global. Menurut data Riskesdas Kemenkes RI tahun 2013, menunjukkan bahwa 25,8 persen penduduk Indonesia mengidap hipertensi. Untuk menghindari terjadinya hipertensi perlu diketahui faktor risiko yang menyebabkan hipertensi. Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., Sp.PD., K-GH., FINASIM. pada bukunya yang berjudul "Membonsai Hipertensi", membagikan informasi tentang faktor atau kondisi yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Kenali Darah Tinggi, Biang Keladi Kematian

Darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian dini di  dunia. Menurut riset WHO, tahun 2020 tercatat setidaknya 1,13 miliar penderita hipertensi dunia. Angka ini menjadikan hipertensi menduduki urutan ke-5 di Indonesia sebagai penyebab kematian terbesar.  Penyakit hipertensi adalah penyebab dari komplikasi fatal seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tiap poin berikut dengan seksama!