#Hipertensi


Kenali Hipertensi pada Lansia dan Pencegahannya

Usia lansia memiliki variasi mesin biologi tubuh yang begitu beragam. Mesin biologi tersebut tergantung dari warisan genetik, lingkungan sosial, ekonomi, budaya, dan demografi. Selain itu, pola hidup juga sangat menentukan mesin biologi tubuh dalam penyesuaian lingkungannya. Ketika tubuh gagal menyesuaikan dengan lingkungan kehidupannya maka berpotensi sakit, salah satunya hipertensi.

8 Tips Pola Hidup Sehat Cegah Hipertensi dan Diabetes

Hipertensi dan diabetes semakin merajalela di kalangan masyarakat. Kontribusi terbesar hal ini adalah didominasi oleh faktor kultur dengan karakter high technology, yakni kecenderungan pola hidup yang tidak sehat.  Dampak pola hidup yang tidak sehat ini, memunculkan kejadian hipertensi dan diabates, bahkan sangat meroket tajam kejadiannya termasuk komplikasinya. Hal ini masih diperburuk oleh adanya faktor keturunan, riwayat berat badan lahir rendah, merokok, minum alkohol, dan sebagainya.

Kolesterol dan Darah Tinggi

Kolesterol dan darah tinggi merupakan penyakit yang saling berinteraksi satu sama lain. Meskipun keberadaan kolesterol tidak berefek langsung pada tekanan darah Anda, tingginya kolesterol meningkatkan terjadinya kemungkinan penyakit jantung dengan melalui suatu proses biokimis tertentu.  Bagaimana kombinasi antar kolesterol dan darah tinggi? Bagaimana risiko kesehatan dan cara mengendalikan penyakit tersebut? Yuk, cari tahu informasinya di bawah ini.

Jangan Pernah Bercanda dengan Hipertensi

Hipertensi merupakan faktor risiko independen utama untuk penyakit arteri koroner, stroke, gagal jantung dan gagal ginjal kronis. Jumlahnya pun sangat besar sekali di berbagai belahan dunia. Untuk AS saja setiap 3 orang dewasanya ada satu yang menderita hipertensi. Jika angka ini dipersentasekan ada kisaran 30% prevalensi hipertensi di AS. Tidak berhenti pada angka yang besar tersebut, namun lebih dari itu, dampak darinya sangat menakutkan. Baik dari sisi morbiditas maupun mortalitas. Untuk negara barat saja dilaporkan bahwa hipertensi menyumbang 18% dari kematian akibat penyakit kardiovaskuler. Dampak dari sisi kerugian keuangan negara pun juga tidak tanggung-tanggung, dilaporkan ada sebesar 47,5 milar dollar untuk kerugian negara setiap tahunnya. Dengan demikian maka menjadi masuk akal jadinya untuk mewaspadai hipertensi sejak awal.

Mengenal secara dekat, Garam dan Hipertensi

Bila membahas tentang hipertensi atau darah tinggi, hal berikut ini tak bisa dilepaskan yaitu faktor garam (tepatnya natrium). Dalam konteks lengkap, bukan berarti garam tersebut tidak ada manfaatnya namun ketika asupannya melebihi dari yang ditoleransi tubuh maka asupan garam berlebih itu akan membuahkan suatu nilai kontraproduktif, seperti tekanan darah meninggi, jantung bisa jadi payah jantung, pembuluh darah tidak elastis bahkan malah menjadi lebih kaku, stroke, gagal ginjal kronis dan masih banyak lainnya. Singkat kata garam bisa bermata dua. Di satu sisi menguntungkan dan sisi lainnya dapat mencelakakan. Menurut studi, dilaporkan bahwa ada hubungan yang erat antara hipertensi dan asupan garam makanan. Sebuah penelitian meta-analisis menunjukkan bahwa dengan pengurangan sederhana yang berkelanjutan mengenai asupan garam akan menginduksi penurunan tekanan darah yang relevan pada individu hipertensi dan juga pada mereka dengan normotensif (tekanan darah normal 120/80 mmHg).