#Gagal Ginjal Kronis


Intip 6 Cara Mencegah Penyakit Ginjal Kronis, Nomor 6 Kurang Diperhatikan

Organ ginjal yang menakjubkan ini harus kita sadari perannya dalam menyaring darah dalam tubuh. Organ yang besarnya hanya sekepal tangan tersebut tetap jauh lebih ajaib dan unggul ketimbang tiruannya, yakni mesin cuci darah yang sebesar kulkas kecil itu.  Ginjal mampu melakukan banyak tugas penting untuk membuat kita tetap sehat. Tugas penting ini yaitu, menyeimbangkan air dalam tubuh, menyingkirkan limbah tubuh, menghasilkan hormon, mengatur tekanan darah, berfungsi dalam pembuatan sel darah merah, dan menjaga kesehatan tulang.

5 Fakta Penyakit Ginjal yang Harus Dikenali Sejak Dini

Penyakit ginjal yang telah ditakutkan banyak orang sesungguhnya mudah dicegah dan dikendalikan. Rusaknya ginjal umumnya disebabkan oleh penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Pola hidup sehat sejak dini sangat diperlukan untuk merawat fungsi ginjal dalam menyaring racun dan limbah dari darah. Perlu diketahui, penyakit ginjal telah mempengaruhi 850 juta orang di seluruh dunia. Di Indonesia telah ada 499.800 penduduk Indonesia menderita Penyakit Gagal (Riskedas, 2013). Angka ini masih mungkin jauh lebih tinggi lagi. Yuk, simak lebih jauh fakta seputar penyakit ginjal berikut ini.

Penanganan Gagal Ginjal Kronis pada Transisi Menuju ke Endemi

PEMERINTAH semakin percaya diri dalam merespons tren menurunnya kasus harian covid-19. Sejak 4 Februari lalu pemerintah memutuskan membuka Bali bagi kedatangan turis asing dengan prosedur karantina. Mulai 7 Maret turis asing boleh masuk ke Bali tanpa karantina. Itulah kebijakan untuk membuka keran ekonomi pariwisata Bali dengan keyakinan bahwa situasinya semakin membaik. Memang kurvanya semakin melandai meskipun belum mencapai level yang aman secara nasional. Pada 14 Maret 2020, kasus harian hanya bertambah 14.900, sudah jauh menurun daripada saat puncak gelombang ketiga pada 16 Februari lalu yang mencapai 64.718 orang.  Penurunan ini dicapai karena gabungan berbagai hal, seperti protokol kesehatan, pembatasan mobilitas sosial, dan tentu saja pencapaian vaksinasi massal. Untuk vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 193.014.314 orang (92,68% dari total target).

Diabetes dan Kerusakan Ginjal Kronis

Perlu diketahui seiring berjalannya waktu, diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, dapat menyebabkan kerusakan semua organ di tubuh. Penjelasan untuk hal ini sangat kompleks, namun untuk praktisnya di sini ada 2 hal utama yang di serang oleh diabetes yaitu sistem persyarafan dan pembuluh darah. Di antara keduanya itu sangat saling keterkaitan yakni di mana ada syaraf di situ hadir pembuluh darah dan begitu juga sebaliknya. Pada kelompok pembuluh darah, salah satu korbannya adalah ginjal. Untuk diketahui bahwa ginjal sendiri merupakan sekumpulan gelung pembuluh darah yang bertugas salah satunya untuk menyaring limbah dari darah. Bila ginjal rusak, maka tubuh tidak akan mampu membuang zat-zat beracun yang beredar di seluruh tubuh secara optimal. Kerusakan tersebut juga dapat menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi hingga disebut tekanan darah tinggi (hipertensi).

Obesitas Bisa Merusak Ginjal

Pada topik kali ini, akan dibahas mengenai kondisi berat badan berlebih yang dapat mencetuskan kerusakan ginjal permanen atau penyakit ginjal kronis (PGK). Berat badan berlebih atau yang dikenal dengan obesitas telah menjadi penyakit epidemi di seluruh dunia dan diprediksi akan meningkat sebanyak 40% jumlahnya dalam sepuluh tahun ke depan. Layaknya kurang gizi, obesitas juga merupakan suatu gangguan gizi yang diakibatkan gangguan asupan yang berlebihan maupun gangguan hormon di dalam tubuh. Oleh karena hal tersebut gangguan yang dimaksud akan mempengaruhi jalannya organ lain di tubuh secara keseluruhan termasuk ginjal kesayangan kita. Menurut definisi, obesitas didasarkan pada body mass index (BMI) yaitu berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badannya (dalam meter).