#Diabetes


Diabetes Ramadan and Hypertension Forum 2023 From Guidelines to Clinical Practice

Scientific SessionDiabetes Ramadan and Hypertension Forum 2023 From Guidelines to Clinical Practice Hotel Shangri La - Pelangi Room SurabayaSunday, 12 March 202310.00 - 12.00 WIB Mini - Keynote Lecture by|Prof. Dr. Askandar Tjokprawiro, dr., Sp.PD, K-EMD, FINASIM Prof. Djoko Santoso, dr., SpPD, K-GH, FINASIMSingle Pill Combinations in Hypertension: Wy, When, Whom? (Focus perindori data on BP reduction, Cardio, & Renal Protection) Prof. Dr. Djanggan Sargowo, dr., SpPD, SpJP(K), FIHA, FACC, FESC, SCAPC, FASCCDiabetes and HYpertension: Managing Cardiovascular Events and RIsk Factors(Highlight CV Safety of Glictazide MR, Cardio Benefits of Perindopril) Prof. Dr. Agung Pranoto, dr., M.Kes., SpPD, K-EMD, FINASIMDiabetes and Ramadan: Forum Guidelines to Practice (4 Pillar Diabetes Fasting Management, DIA RAMADAN Study) Pendaftaran Silakan WA ke nomor +61 813-3192-0353 (Rudik)

8 Tips Pola Hidup Sehat Cegah Hipertensi dan Diabetes

Hipertensi dan diabetes semakin merajalela di kalangan masyarakat. Kontribusi terbesar hal ini adalah didominasi oleh faktor kultur dengan karakter high technology, yakni kecenderungan pola hidup yang tidak sehat.  Dampak pola hidup yang tidak sehat ini, memunculkan kejadian hipertensi dan diabates, bahkan sangat meroket tajam kejadiannya termasuk komplikasinya. Hal ini masih diperburuk oleh adanya faktor keturunan, riwayat berat badan lahir rendah, merokok, minum alkohol, dan sebagainya.

Apakah Diabetes dan Hipertensi Berhubungan? Begini Faktanya

Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula (glukosa) dalam darah (gula darah puasa 126 mm/dl, gula darah 2 jam pasca puasa 200 mg/dl). Menurut WHO, sekitar 422 juta orang di seluruh dunia tercatat telah menderita diabetes. Bahkan Indonesia urutan ke-5 dengan penderita diabates terbanyak di dunia (Riskesdas, 2021)  Insulin adalah hormon yang berperan dalam memproses glukosa dalam tubuh. Diabetes ditandai dengan berkurangnya insulin, sehingga tubuh tidak dapat memproses gula yang berasal dari makanan. Normalnya kadar gula darah dipertahankan pada tingkat stabil oleh hormon insulin, yang disekresi pankreas. 

Diabetes dan Kerusakan Ginjal Kronis

Perlu diketahui seiring berjalannya waktu, diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, dapat menyebabkan kerusakan semua organ di tubuh. Penjelasan untuk hal ini sangat kompleks, namun untuk praktisnya di sini ada 2 hal utama yang di serang oleh diabetes yaitu sistem persyarafan dan pembuluh darah. Di antara keduanya itu sangat saling keterkaitan yakni di mana ada syaraf di situ hadir pembuluh darah dan begitu juga sebaliknya. Pada kelompok pembuluh darah, salah satu korbannya adalah ginjal. Untuk diketahui bahwa ginjal sendiri merupakan sekumpulan gelung pembuluh darah yang bertugas salah satunya untuk menyaring limbah dari darah. Bila ginjal rusak, maka tubuh tidak akan mampu membuang zat-zat beracun yang beredar di seluruh tubuh secara optimal. Kerusakan tersebut juga dapat menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi hingga disebut tekanan darah tinggi (hipertensi).

Mengenal kaitan Diabetes dan ginjal: Penanganan Dampak awal Komplikasi Diabetes pada Organ Ginjal

Sebagaimana artikel sebelumnya, diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula (glukosa) dalam darah (gula darah puasa 126 mm/dl, gula darah 2 jam pasca puasa 200 mg/dl). Menurut WHO, tahun 1957 terdapat 120 juta penderita diabetes di seluruh dunia. Tahun 2005 diperkirakan 300 juta penderita diabetes dengan tipe 2 sebesar 90 persen. Jika pankreas tidak menghasilkan insulin cukup, gula darah meningkat (dikenal sebagai diabetes Tipe 1 atau diabetes bergantung insulin). Jika pankreas menghasilkan insulin tetapi insulin tidak bekerja dengan tepat, maka gula darah juga meningkat (dikenal sebagai diabetes Tipe 2 atau diabetes tak bergantung insulin), namun apapun bila kedua bentuk tersebut tidak terkelola dengan baik maka keduanya tetap mengancam organ organ tubuh termasuk ginjal.