Hindari Makan Tinggi Protein bagi Pasien Gagal Ginjal


Seberapa sering Anda mendengar anjuran untuk makan dengan protein yang tinggi agar badan tetap sehat? Dokter, ahli diet, dan perawat kesehatan lainnya tatkala sering memberi tahu tentang keuntungan dari diet tinggi protein (DTP), seperti meningkatkan perbaikan jaringan tubuh yang rusak, meningkatkan stamina, menurunkan berat badan dengan cepat, mencegah obesitas, mengelola sindrom metabolik, dan mengobati diabetes. Keyakinan ini telah berkembang begitu jauh sehingga kita sering merasa terus-menerus dipaksa untuk makan lebih banyak protein dan lebih sedikit karbohidrat. Namun apakah diet protein tinggi merupakan nutrisi yang sesuai secara biologis untuk fisiologi manusia khususnya untuk pasien ginjal?

Selama sekitar 10.000 tahun sebelum masehi, sejak akhir zaman Paleolitik, kebiasaan makan dengan protein yang tinggi sudah terjadi karena dapat membangkitan semangat para leluhur yang sehari-hari bekerja sebagai pemburu dan petani. Selain itu protein akan membantu menjaga otot serta mengurangi massa lemak. Tren ini telah menyebabkan konsumsi lebih banyak daging dan makanan hewani lainnya muncul sebagai cara makan yang disukai, sehat, dan aman pada awal abad ke-21. 

 

Apakah DTP Aman bagi Kesehatan Ginjal?

Dibalik hal tersebut, apakah DTP aman untuk kesehatan ginjal? Bukti menunjukkan bahwa konsumsi makanan berprotein tinggi menyebabkan peningkatan laju filtrasi glomerulus (GFR), sehingga mengakibatkan 'hiperfiltrasi glomerulus'  atau peningkatan jumlah cairan yang melewati saluran ginjal. Hal tersebut dikarenakan oleh lonjakan asam amino, yang menyebabkan dilatasi arteriol aferen (pembuluh darah masuk ginjal) dan peningkatan tekanan intraglomerulus. Sebaliknya, asupan protein yang rendah dapat menyebabkan penyempitan arteriol aferen, mengakibatkan penurunan tekanan intraglomerulus dan penurunan GFR. Oleh karena itu Diet rendah protein direkomendasikan untuk mereka yang menderita penyakit ginjal kronis (PGK) atau berisiko PGK. Untuk itu, data yang muncul menunjukkan bahwa hiperfiltrasi glomerulus yang terkait diet protein tinggi dapat menyebabkan risiko sakit ginjal yang lebih tinggi atau dapat mempercepat perkembangan yang sudah ada sebelumnya. 

Karena di Indonesia sumber protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan lain lebih populer karena harganya yang lebih murah, maka pembatasan jumlah konsumsi jenis pakan tersebut juga harus dibatasi pada pasien dengan penyakit ginjal kronis. Penelitian menunjukkan pasien dengan asupan protein total harian 1.2 g/kg/hari mengalami penurunan fungsi ginjal tahunan 2 kali lipat lebih cepat dibandingkan dengan <0.8 g/kg/hari. Tidak didapati adanya perbedaan antara jenis protein hewani atau nabati dalam menyebabkan kerusakan ginjal. Oleh karena hal itu, layaknya pasien ginjal berhati-hati dalam menakar komposisi makanan sehari-hari.

Meskipun diet tinggi protein terus populer untuk menurunkan berat badan dan diabetes mellitus tipe 2, bukti menunjukkan bahwa fungsi ginjal yang memburuk dapat terjadi akibat asupan protein yang tinggi. Jelas untuk dipahami bahwa segala sesuatu yang berlebihan juga tidak baik. Artinya dimulai dari kondisi menikmati, namun ketika sulit mengakhirinya (kebablasan nuwun sewu), maka ini harus diimbangi dengan pola hidup ekstra dalam menjaga kebugaran. Namun ketika  berbicara mengenai organ tubuh yang tidak lagi dalam kondisi prima, misalkan karena proses penuaan atau aging atau ada organ yang terganggu  sebagai contoh penyakit ginjal kronis yang dimaksud di konten ini, maka suka atau tidak suka harus di BATASI. Itulah makna Nikmati, Imbangi, dan Batasi. 

Maka untuk itu semua, bijaklah mengkonsumsi protein sehari harinya bahkan kalau dipandang perlu konsultasikan ke Dokter Anda ketika ada organ ginjal yang terganggu

 

 

Sumber: 

  • Ko, G. J., Obi, Y., Tortorici, A. R., & Kalantar-Zadeh, K. (2017). Dietary protein intake and chronic kidney disease. Current opinion in clinical nutrition and metabolic care, 20(1), 77–85. https://doi.org/10.1097/MCO.0000000000000342
  • Kamyar Kalantar-Zadeh, Holly M Kramer, Denis Fouque, High-protein diet is bad for kidney health: unleashing the taboo, Nephrology Dialysis Transplantation, Volume 35, Issue 1, January 2020, Pages 1–4, https://doi.org/10.1093/ndt/gfz216


Comments