Sekilas Pengelolaan Komprehensif tentang Diabetes Mellitus pada Penyakit Ginjal Kronis


Kita sebagian besar tahu bahwa sampai saat ini Diabetes mellitus merupakan masalah besar. Diabetes Mellitus merupakan epidemi pada segala belahan dunia mana saja, dan yang memprihatinkan hal tersebut senantiasa selalu berkembang dan berkembang. 

Dalam menyerang tubuh, Diabetes Mellitus tak pandang bulu, tidak kenal apapun termasuk di dalamnya asal negara, suku, jenis kelamin, tua atau muda, pekerjaan semua bisa jadi target serangan penyakit ini. Tubuh yang terserang bisa pada semua organ, seperti mata, otak, jantung dan pembuluh darah, saluran pencernaan atau saluran lain di dalam tubuh. Dan untuk organ ginjal pun tak luput dari target serangan dan bahkan sering jadi sasarannya. Ini berarti bahwa Diabates Mellitus merupakan penyebab paling umum dari penyakit ginjal kronis (PGK) dan gagal ginjal tahap akhir, suatu kelanjutan titik akhir dari penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis yang di timbulkan oleh diabetes melitus ini dikenal sebagai Nefropati diabetik yang mana ini mempengaruhi sekitar 20-40% individu yang menderita diabetes hingga menjadikannya salah satu komplikasi paling umum yang terkait dengan diabetes (ADA, Microvascular complications and food care. In Standards of medical care in diabetes-2015. Diabetes care. 2015; 38:S58-66). 

Menimbang sifat epideminya yang sangat membebani pemerintah (di samping mereka yang terkena beserta keluarganya), opsi program Skrining adalah cara yang sangat strategik di samping tentunya ada cara lainnya. Bersamaan dengan intervensi dini yang melibatkan disipilin pola hidup (hingga mendapatkan kondisi gula darah terkendali). Skrining untuk nefropati diabetik sesungguhnya ini sangat penting untuk menunda perkembangan Diabetes Mellitus dan bahkan bisa mengerem pertumbuhannya dalam suatu populasi pada tahap selanjutnya. Program strategi skrining akan menemui resonansinya ketika dikombinasikan dengan sosialisasi yang bersifat intensif dari aspek pengetahuan tentang penggunaan yang aman dari berbagai agen anti-hiperglikemik pada penderita nefropati serta penguatan sosialisasi juga tentang bagaimana memodifikasi faktor risiko penyakit kardiovaskular (CVD). 

Singkatnya, program skrining ini perlu secara periodik dilengkapi dengan program sosialisasi pengetahuan tentang pencegahan dan pengelolaan nefropati diabetik, bersama dengan aspek perawatan diabetes lainnya, yang semua itu merupakan bagian dari perawatan komprehensif setiap pasien diabetes. Contoh konkritnya, mereka perlu dikenalkan tentang pengetahuan dari pengelolaan yang bersifat banyak aspek perawatan, di antaranya kontrol gula darah harus dioptimalkan dengan cara aman dan terpantau, demikian juga program pengendalian komplikasi nya, mengidentifikasi mikroalbuminuria, fungsi ginjal (daya saring ginjal/GFR-glomerular filtration rate) dan jika itu teridentifikasi, rejimen diabetes otomatis disesuaikan oleh dokter yang berkompeten. 

Pesan yang diperhatikan bahwa pencegahan dan pengobatan nefropati diabetik berikut komplikasi lainnya sesungguhnya memerlukan pendekatan multifaktorial melalui arahan para ahli seperti ahli diabetes, ahli nefrologi, ahli diet dan spesialis terkait yang berpengalaman dalam komplikasi diabetes untuk memberikan program perawatan multifaset untuk mengurangi perkembangan penyakit. Semoga penuh manfaat.

Sumber gambar: https://unair.ac.id/prediksi-gagal-ginjal-kronis-pada-penderita-diabetes-mellitus-tipe-2/



Comments